Sejatinya kepribadian seorang
pendidik adalah : kunci utama keberhasilan,karena kepribadian seorang “Master “
akan me-“legenda” di hati murid peserta
didiknya,pastinya tidak hanya kepribadian yang baik saja tapi mungkin juga yang
kurang baik.Sedangkan kepribadian Rosululloh S.A.W. tidak diragukan lagi,sungguh
tiada tanding sebagai “ Seorang Pendidik Sejati Sepanjang Masa “, komplit tapi
tidak rumit.
Keberhasilan beliau sampai sekarang
sangat terasa,para mubaligh,para ustadz,kaum muslim bahkan non muslimpun
mengakui keteladanan atas perilaku kehidupan beliau,yang sederhana tapi jauh
dari nilai “ ketinggalan jaman “,mari kita pealajari bersama-sama.
Kepribadian Rosululloh sebagi
seorang pendidik Sejati antara lain :
1.As Shidiq dan amanah.
As
Shidiq artinya : berkata benar,sedangkan amanah artinya : dapat dipercaya,ini
sudah terbukti ditengah-tengah kaumnya,saat itu kaumnya sedang mengadakan
gotong royong membersihkan Ka’bah termasuk batu Hajar Aswad,tiba waktunya akan
meletakkan kembali Hajar Aswad karena banyak tokoh penting dan terkemuka saat
itu yang ilut gotong royong,mereka saling berebutan untuk menjadi orang pertama
yang mengembalikan batu tersebut.Alkisah setelah berunding,sepakat ditentukan
yang meletakkan hajar Aswad adalah orang yang pertama kali datang ke Ka’bah
melewati pintu barat keesokkan harinya.
Ternyata orang
tersebut adalah : Muhammad (saat itu
beliau belum menjadi seorang Rosul ),karena sifatnya selama ini sudah terkenal
baik,maka seluruh pemuka kaumnya saat itu percaya bahwa beliau bias menjalankan
amanat itu dengan baik.tanpa ragu segera neliau mengelar sorbannya (pemgikat
kepalanya) diatas pasir,kemudian batu Hajar Aswad diletakkan
ditengah-tengahnya,kebetulan saat itu ada 4 tokoh yang sangat dihormati di
tengah kaumnya,mereka masing-masing diminta oleh Muhammad untuk memegang
masing-masing ke-4 sudutnya,untuk mengangkat bersama-sama mendekati tempat batu
itu semula,setelah dekat beliau sendiri yang meletakkan batu Hajar Aswad itu ke
tempatnya.Maka legalah semuanya,sungguh sangat bijaksana,tidak egois,sebagai orang
yang dipercaya beliau menunjukkan kualitasnya.
Didalam Al
Qur’an pun juga tersirat sangat jelas,beliau mendapat sumber dari Alloh melalui
malaikat yang sangat terpercaya yaiti
Jibril,yaitu sbb :
Surat
Asy-Syu’araa’ ayat : 193~194 yang artinya : “ Dia (wahyu)dibawa turun oleh
Ar-Ruh Al-Amin (Malaikat yang teroercaya yaitu Jibril ) ke dalam hatimu
(Muhammad) agar kamu menjadi salah satu diantara orang-orang yang (dipercaya)
member peringatan.”
Sifat-sifat
beliau bukanlah sifat nafsu belaka,tapi wahyu dari Tuhan-Nya :
Surat An-Najm
ayat : 3~4 yang artinya : “ dan tidaklah dia ( Muhammad) mengatakan denga hawa
nafsunya.Perkataannya itu tidak lain hanyalah wahyu yang diwahyukan kepadanya.”
Yang
disampaikan ke umatnya tidak mengada-ada,Alloh sendiri yang
menjamin-Nyamseperti yang tercantum di Surat Al-Haaqqah ayat : 44~47,yang
artinya: “ Seandainya dia(Muhammad) mengada-ada sebagian perkataan atas
(nama)Kami,niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya.Kemudian
benar-benar Kami potong urat nadi
jantungnua.Maka sekali-kali tidak ada seorangpun dari kamu yang dapat
menhalangi (Kami) dari pertolongan urat nadi itu.”
Bersambung……..
No comments:
Post a Comment