Ternyata Kemajuan harus dibayar mahal
bangsa kita,apa yang dicita-citakan nenek moyang kita,para pahlawan dan pejuang Proklamator bangsa
Indonesia sudahkah terwujud?
Dimana-mana sibuk memikirkan masa depan
mereka,bahkan hampir separoh hidup mereka dicurahkan untuk merengkuh tujuan
demi masa depan tercapai.Aneka tehnologi mereka beli,tehnisi dan tenaga ahli
mereka datangkan,berbagai informasi mereka kembangkan dan terapkan demi Era
Globalisasi.
Bangsa ini telah mulai berubah,bangsa ini
ingin dilihat agar tidak ketinggalan jaman jaman ( era Gaul kata anak muda sekarang
),bahkan anak-anak kecil hingga orang tua,dari rakyat jelata sampai
pejabat,dari tingkat RW/RT sampai
Ibukota Negara,dari pejabat Yunior sampai Senior,dari wakil RT/RW sampai wakil
Rakyat,semua tidak ada yang tidak kenal Tehnologi masa kini,dari Hand phone
biasa sampai Smartphone,PC,NetBook,laptop,tabled semua dibeli dan dijejali ke
bangsa ini.
Tapi ciri khas bangsa ini mulai hilang
ditelan kemajuan,bahkan ada anak sekolah yang nota bene terpelajarpun lupa akan
bait-bait Lagu Kebangsaan Kita : Indonesia
Raya.Mereka pun sudah tidak pernah belajar tentang apa arti “ harga diri
bangsa “ yang dahulu di pelajari di bidang pelajaran PMP ( Pendidikan Moral
Pancasila ) yang sekarang telah berganti menjadi PKn ( Pendidikan Kewarganeraan
).Tetapi isi lebih mementingkan mengenai pemahaman teori saja tanpa ada
pendalaman Identitas bangsa ini,yang dahulu kala menjadi Kebanggan Bangsa
Indonesia,bahkan seluruh penjuru dunia tahu,bangsa Indonesia terkenal ramah
tamah,sopan santun,tanahnya subur dan makmur, “ Gemah Ripah Loh Jinawi “
itulah “ tanah Surgaku “.
Terkadang aku masih mempunyai harapan
terhadap sekolah-sekolah Negeri yang favorit atau Sekolah Swasta Favorit,yang
berani mengetrapkan kedisiplinan dan proses belajar mengajarnya,hukuman & teguran
diberlakukan demi tegaknya aturan sekolah sehingga terciptalah anak didik yang
disiplin dan bertanggungjawab.
Tapi itu hanya berlaku di lingkungan
sekolah saja,setelah keluar lingkungan sekolah sudah berubah total memang masih
ada yang terbawa disiplin sampai rumah bagi yang bermoral baik secara
agama.Yang paling berbahaya adalah lingkungan masyarakat sekarang yang
cenderung konsumtif dan pen terhadap budaya luar tapi tidak ada sensor yang
bisa menfilter agar ciri khas dan harga diri bangsa ini tidak hilang begitu
saja.
Mereka
sibuk dengan urusan mereka ( baca di http://www.handsome-indonesian.blogspot.com/2012/01/indonesia-membutuhkan-good-idol-part-2.html)
Apakah harus kehilangan Identitas bangsa
ini,untuk mencapai itu semua?sampai sampai para wakil rakyat kita hanya sibuk
memikirkan system terbaik buat mengurus bangsa ini tapi “ciri khas dan harga
diri bangsa “ ini tidak dimasukkan dalam kurikulum yang wajib diajarkan kepada
para pelajar yang akan jadi pewaris bangsa ini di masa depan.
Dahulu kala ada lomba P4 ( Pendidikan
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila ) antar sekolah,sehingga terjadi persaingan
yang positif dalam mempelajari “ ciri khas dan harga diri bangsa ini “,secara
tidak langsung jiwa “ ke-INDONESIAN “ akan merasuk ke jiwa masing-masing anak
didik.Dengan jiwa Indonesia yang telah merasuk,maka tidak sulit untuk mengukir
rasa Nasinalisme mereka agar tidak hilang tertelan Kemajuan jaman.
Coba
lihat “Anak sekarang “ sopan santun terhadap guru,orang tua,pejabat
?Mereka semua meniru cara-cara orang luar negeri (barat).Memanggil orang tua
atau yang dituakan,guru atau bahkan pejabat langsung dengan menyebut namanya,tanpa ada rasa hormat sedikitpun,semua
setara tidak ada perbedaan,sesuai HAM (Hak Azasi Manusia ) katanya. Apakah ini ciri
khas bangsa kita? Apakah jelek cirri khas bangsa kita sehingga anak-anak kita
tidak mau memakainya ?
Tawuran antar pelajar menjamur tapi tidak
ada sangsi yang permanen dari pihak Depdikbud kita,tidak ada kurikulim yang
mendidik kearah pembelajaran khusus agar
tidak terulang karena pada dasarnya mereka mestinya hanya belajar saja…jadi
sepertinya bangsa ini telah salah didik karena tidak ada keseriusan dari pihak
Depdikbud dan Pengurus Negara ini,termasuk wakil rakyat yang sibuk setiap hari
bersidang….gak tahu siding urusan apa…coba ada Sidang Mengenaik Ciri Khas Dan
harga Diri Bangsa ( malu kali ya udah gak level mending mikirin masa depan
katanya }
Semoga masih ada yang peduli dengan
krisis moral bangsa ini,sehingga “ Ciri Khas dan Harga Bangsa “ tanah Surga
Indonesia tidak hilang ditelan Kemajuan.
Seandainya…….
Semoga….Amiiin
Mungkin masih/sedang berproses semoga dimasa mendatang akan lebih baik. Bukankah kehidupan ini berputar?
ReplyDeletebetul pak smoga anak@ kita bisa lebih peduli...amin
ReplyDeletemakasih pak teo komennya....