Dimasa usia mapan atau usia antara 30 ~ 45 tahun terkadang jadi masalah tersendiri buat kesehatan kita,karena berbagai macam makanan yang enak-enak dan beraneka minuman yang menggairahkan justru dilarang oleh dokter kita,bahkan sebagian orang setelah mendengar dari sahabatnya takut periksa ke dokter.Kenapa ?Menang kebanyakan kalau tidak Gula Darah tinggi (Diabetes) ,ya kemungkina besar Kolesterol Tinggi ( stress,jantung ).
Saya takut tidak bisa makan dan minum favorit ? itu
biasanya komen yang terlontar dari mulut mereka.Jadi sebenarnya itu justru
memperburuk kesehatan tubuh kita sendiri,lebih baik tahu secara dini agar
penanggulanngan lebih awal agar tidak fatal begitu kita sudah sakit,baru mau
diperiksa di laboratorium kesehatan.
Untuk
Diabetes sudah di bahas di Tujuh Makanan Wajib bagi Penderita Diabetes atau
lihat di http://www.handsome-indonesian.blogspot.com/2012/03/tujuh-makanan-wajib-bagi-penderita.html
Disini kita akan bahas mengenai kolesterol,jangan
takut tidak semua kolesterol jahat buat kesehatan tubuh kita,tapi makan
seimbang lebih baik daripada berlebihan.Kebanyakan dari kita karena mampu dan
mau plus banyak uang akhirnya semau dimakan apa jadinya…lacur…sakit yang kita
dapatkan.memang tidak langsung secara berlahan terjadi penumpukan,itulah yang
terjadi pada diri kita.jadi sadarlah….
Kolesterol adalah
salah satu zat gizi dari jenis lemak yang penting bagi tubuh. Kolesterol
memberi cadangan energi paling tinggi jika dibanding dengan karbohidrat,
vitamin dan mineral.
Kolesterol
juga diperlukan dalam pembentukan sel-sel dalam tubuh, sebagai bahan dasar
pembentukan hormon-hormon steroid dan asam empedu untuk proses emulsi lemak.
Selain diproduksi dalam tubuh, kolesterol juga bisa didapat dari makanan
seperti kuning telur, kerang-kerangan, kepiting, jeroan, dan susu.
Karena
sifatnya yang tidak terlalu larut dalam darah, maka kolesterol butuh bantuan
untuk dapat beredar dalam pembuluh darah. "Kendaraan" pembawa lemak
itu bernama lipoprotein.
Dalam
menjalankan fungsinya, kolesterol yang memiliki kepadatan protein lebih rendah,
yaitu VLDL, ILDL, dan LDL mudah sekali menempel dalam dinding pembuluh darah
koroner; sehingga dapat menimbulkan plak. Karenanya tiga jenis lemak tersebut
sering disebut lemak jahat. Timbunan plak pada dinding pembuluh darah lebih
jauh, dapat menyebabkan stroke, serangan jantung, dan lainnya.
Untuk
menurunkan kadar LDL secara alami, asupan lemak jenuh perlu dikurangi.
Sebaliknya, konsumsi makanan yang mengandung lemak tidak jenuh disarankan.
Berikut adalah sumber lemak tak jenuh yang disarankan,dan untuk makanan
disajikan dalam porsi yang tidak digoreng (dianjurkan) karena ada beberapa yang
akan berubah menjadi lemak jenuh.
Adapun
Tujuh Makanan Wajib tersebut adalah :
1.Kacang kedelai.
Olahan kacang kedelai seperti tahu, tempe, susu kedelai, dan tepung kedelai; kaya akan isoflavon yang dapat menekan LDL.
2.Kacang-kacangan.
Sebagai sumber serat larut yang sangat tinggi, mengonsumsi buncis, kacang merah dan kacang panjang secara teratur juga disarankan.
3.Ikan Salmon.
Dua porsi per minggu konsumsi salmon, ikan tuna, trout, sarden dan makerel juga baik untuk mengurangi kolesterol jahat.
4.Alpukat.
Sebagai sumber lemak tak jenuh, buah alpukat dipercaya mampu meningkatkan level HDL. Sayangnya, alpukat tinggi kalori, sehingga harus dikombinasikan dengan sayur-sayuran yang bisa menekan kalori.
5.Bawang putih.
Umbi ini terbukti efektif mencegah partikel kolesterol menempel di dinding pembuluh darah, selain mencegah pembekuan darah, menurunkan tekanan darah, dan melindungi tubuh dari infeksi.
6.Bayam.
Kandungan lutein pda bayam tidak hanya baik menjaga ketajaman fungsi mata. Setengah mangkuk bayam setiap hari juga terbukti efektif menurunkan kadar kolesterol.
7.Teh.
Antioksidan flavonoid dalam teh bisa membuat pembuluh darah rileks sehingga terhindar dari pembekuan darah.
Kedisiplinan
amat penting disini,karena saya punya teman yang sedikit saja lengah,maka
penyakit jantungnya kambuh seperti : karean sudah merasa nyaman coba ah makan
gorengan 2 potong saja,atau makan permen kopi misalnya.
Hal
kecil tapi dampaknya sngat besar,lebih baik coba tes ke laboratoium dan bawa
hasil cek tersebut ke dokter ahli jantung,biar ahlinya yang bicara,jangan
coba-coba….
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete